Resensi Novel Sunset Bersama Rosie
Resensi Novel Sunset Bersama Rosie
Sebuah buku dari salah satu penulis lokal ternama yakni Tere Liye dengan judul Sunset bersama Rosie yang pertama kali dicetak pada tahun 2011 ini sudah cukup banyak menjadi rekomendasi bacaan dari banyak pembaca di Indonesia. Maka, tidak mengherankan apabila buku ini akhirnya mendapatkan predikat sebagai buku best seller. Pun, buku ini dirasa cocok untuk dibaca di waktu luang. Sehubungan dengan itu, penulis bermaksud membuat resensi novel ini yang harapannya dapat menjadi bahan konsiderasi untuk para calon pembaca.
A. Identitas Buku
1. Judul: Sunset bersama Rosie
2. Penulis: Tere Liye
3. Penyunting: Andriyati
4. Tebal buku: 426 halaman
5. Dimensi buku: 13.5 x 20.5 cm
6. Tahun terbit: 2012 (Cetakan ke-3)
7. Penerbit: Mahaka Publishing
8. Kota terbit: DKI Jakarta
9. ISBN: 978-602-98883-6-2
10. Harga buku: Rp85.000,00,-
B. Sinopsis
Melalui sudut pandang salah satu tokoh bernama Tegar—seorang pria yang sangat menyukai waktu pagi dan seorang perempuan bernama Rosie—di dalam keseluruhan cerita, novel ini kurang lebih menceritakan tentang bagaimana pria tersebut berdamai dengan perasaannya sendiri yang, sayangnya, dapat dikatakan cukup miris. Perasaan terhadap sahabat kecilnya yang telah dijaganya selama 20 tahun tersebut justru kalah dengan perasaan milik teman dekatnya sendiri yang bernama Nathan. Seiring berjalannya waktu, Rosie dan Nathan akhirnya memutuskan untuk menikah sehingga makin sengsaralah hidup Tegar. Akhirnya, Tegar memilih untuk menghilangkan jejaknya dari Rosie dan Nathan bak ditelan bumi dengan cara mengadu nasibnya ke Jakarta. Namun, secara tiba-tiba, Rosie dan Nathan menemukan keberadaan Tegar lalu mereka dan dua buah hatinya memutuskan untuk menghampiri pria tersebut. Alih-alih merasa kesal dengan mereka, hati tegar justru luluh setelah melihat anak-anaknya tersebut yang membuatnya kemudian bisa menerima cerita pahit di antara dirinya dengan Rosie maupun Nathan.
Suatu ketika, dalam momen istimewa yakni ulang tahun pernikahan Rosie dan Nathan yang dirayakan di Bali bersama dengan anak-anaknya dan Tegar melalui tele-conference, kebahagiaan yang tercipta menjadi sirna akibat meledaknya bom di tempat tersebut. Mirisnya, kejadian ini merenggut nyawa banyak orang termasuk Nathan sekaligus meruntuhkan kondisi mental Rosie yang membuatnya harus mendapatkan perawatan di sebuah shelter dengan waktu yang cukup lama. Situasi menyedihkan ini membuat Tegar memantapkan hatinya untuk merawat anak-anak yang sedang kehilangan figur orang tua tersebut. Bahkan, keputusan Tegar ini membuatnya terkesan mengabaikan pacarnya bernama Sekar dan pertunangan mereka pun tertunda akibat kondisi Rosie yang masih tidak stabil.
Dalam rangka menggantikan figur orang tua, Tegar sangat kreatif dan peduli terhadap anak-anak maupun dalam mengurusi resort di Gili Trawangan yang sebelumnya diurus oleh Nathan. Maka, tidak heran apabila anak-anak malang tersebut merasa senang dan nyaman jika bersamanya. Banyak sekali cerita yang menyertai perjuangan mereka dalam mengatasi rasa "kehilangan", pun banyak pelajaran yang dapat diperoleh dari cerita-cerita tersebut. Setelah Rosie pulih dan boleh pulang dari shelter, Tegar memutuskan untuk melanjutkan janji pertunangannya dengan Sekar. Namun, perasaannya terhadap Rosie yang dianggap telah hilang nyatanya tidak dapat dibohongi. Lalu, bagaimanakah keputusan Tegar?
C. Kelebihan
1. Bahasanya umum sehingga mudah dipahami
2. Alur ceritanya menarik, sesuai dengan realitas, dan tidak membingungkan
3. Konflik yang diangkat cukup unik dan emosional
4. Pendeskripsian latar (Tempat, suasana, dan waktu) baik
5. Unsur sejarah diselipkan di dalam cerita
6. Perkembangan karakter pada tokoh sangat menyentuh pembaca
7. Terdapat beberapa cerita unik yang ditambahkan sehingga makin mendukung alur cerita
D. Kekurangan
1. Beberapa bagian cenderung bertele-tele dan kurang memuaskan ekspektasi pembaca
2. Terdapat repetisi di beberapa tulisan sehingga terkesan membosankan
3. Ada beberapa bagian yang cenderung tidak logis
Komentar
Posting Komentar